Partikel bergerak
kedalam dan keluar dari sel melalui proses difusi,
Difusi terfasilitasi, osmosis, potensial listrik, dan transport aktif. Proses
difusi bergerak secara acak dari molekul disebabkan oleh energi kenetik yang
mereka hasilkan. Pada Difusi terfasilitasi, suatu zat pembawa menfasilitasi
terjadinya proses difusi tersebut. Osmosis adalah proses difusi melalui membran
semipermeabel dari pelarut seperti air dari yang lebih rendah kepada solusi
yang lebih terkonsentrasi. Pada Potensi listrik dibuat antara bagian dalam dan
bagian luar dari sel karena terjadi perbedaan konsentrasi pada ion. Sedangkan
transport aktif bergerak dari zat atau bahan terhadap konsentrasi gradien dari
mereka oleh sebuah pengeluaran energi metabolik.
Ada 4 hukum yang mengatur cara dimana volume gas,
tekanan parsial, dan penyerapan dari gas tersebut oleh cairan ( darah ) ini
dipengaruhi. Ini merupakan tekanan Boyle / Hukum Volume, Temperatur Charles /
Hukum volume, dan hukum penyerapan cairan henry. Pemahaman tentang
hukum-hukum ini memungkinkan untuk bisa memahami banyak perbedaan dalam respon fisiologis
dan resiko yang terkait dengan hiperbarik
(SCUBA) dan Hipobarik
(Altitude/Ketinggian) Lingkungan.
Scuba adalah suatu olahraga yang sangat baik dan
dapat dilakukan tanpa adanya kecelakaan, asalkan konsep secara fisiologis ini
dipahami dan diaplikasikan. Berikut
adalah daftar pedoman yang harus benar-benar dipatuhi jika seseorang ingin menyelam :
1. Menerima
intruksi dari yang berkompeten sebelum anda keluar sendiri.
2. Pernah
menyelam sendirian.
3. Pernah
menyelam ketika anda memiliki infeksi saluran pernapasan bagian atas yang
serius.
4. Tidak
menyelam dengan menggunakan Oksigen murni.
5. Pernah
naik lebih cepat ketika melakukan gelembung terkecil dari udara yang telah
dihembuskan.
6. Mengikuti
dengan sangat hati-hati tabel dekompresi angkatan laut untuk kedalaman lebih
dari 30 meter.
7. Mengetahui
peralatan anda dengan sangat baik.
8. Jika
anda mudah terganggu secara emosional, upayakanlah mencari olahraga yang lain.
Karena panik akan menyebabkan kecelakaan.
9. Kedalaman
praktis yang membatasi adalah 130 meter.
Diketinggian
lebih dari 5000 kaki (1524 meter). kemampuan untuk melakukan pekerjaan fisik
yang menurun akibat hipoksia (menurunkan PO2). Namun, performa
fisik pada ketinggian sedang kadang-kadang dapat diperbaiki dengan tinggal
terus di ketinggian karena proses aklimatisasi. ini melibatkan (1) ventilasi
paru meningkat (Hiperventilasi), (2) peningkatan sel darah merah dan konsentrasi
hemoglobin, (3) penghapusan bikarbonat (HCO3
-) pada urin, dan (4) pada mereka yang secara kronis terpapar ketinggian, mengalami
perubahan jaringan.meningkatnya kebugaran fisik, tidak hanya aklimatisasi
individu untuk ketinggian.
Pada
ketinggian sangat mempengaruhi ketahanan atau aktifitas aerobik di bandingkan
lomba lari sprint atau kegiatan anaerobik. Hal yang menjadi masalah utama pada ketinggian adalah hipoksia, yang secara
signifikan akan mengurangi persediaan oksigen.
Latihan diketinggian
mungkin meningkatkan performa di permukaan laut tapi hanya di kondisikan
untuk individu non-atlet. untuk atlet yang sangat terlatih, intensitas
pelatihan yang dibutuhkan untuk menjaga pertunjukan puncak tidak akan dapat
dicapai pada ketinggian.(Summmary Section 6)
0 Comment to "DIFFUSION,OSMOSIS, SCUBA, AND PERFORMANCE AT ALTITUDE"
Post a Comment