Monday, November 11, 2019

LANSIA dan Perubahan Fisik

Penampilan Fisik Usia Lanjut

Pertambahan umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih dan peningkatan secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang bertambahnya umur.
Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan kemampuan melakukan aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot, system saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda untuk setiap orang.
Kemampuan mengangkut sisa-sisa produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas system syaraf yang merupakan unsur vital dalm koordinasi respons muscular juga menurun dan berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepan  reaksi yang meliputi kecepatan merespon terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami penurunan demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.
Selain penurunan kemampuan fungsi fisiologi dan neorologis terjadi pula penurunan berbagai kemampuan lain, seperti:
Ø  Penyesuaian diri terhadap proses pemulihan sesudah bekerja atau berlatih.
Ø  Fleksibelitas persendian
Ø  Kontrol tubuh
Ø  Elastisitas otot
Ø  Sensivitas pendengaran
Ø  Ketajaman penglihatan
Ø  Daya ingat
Keluhan yang sering dialami orang lanjut usia adalah sukar tidur dan mengalami kekakuan otot maupun persendian. Sejalan dengan penurunan kemampuan fungsi-fungsi organ-organ tersebut, maka kemampuan fisik seperti kekuatan, keseimbangan, ketahanan, kecepatan, dan kelenturan(fleksibilitas) juga mengalami penurunan.
Perubahan-perubahan struktur dan penurunan fungsi fisiologis secara bersama-sama meningkat setelah umur 30 tahun. Perubahan yang terjadi pada kekuatan dan kemampuan fisik yang lain, memberikan pengaruh pada kemampuan kerja seseorang. Hasil penelitian tentang kerja maksimal melalui tes memanjat dengan dua kaki bersama-sama, menujukan bahwa pencapaian tingkat optimal untuk wanita sekitar umur 25 tahun sedangkan puncak penampilan kerja pria terjadi sekitar 28 tahun. Setelah penampilan optimal dicapai oleh kedua jenis kelamin maka terjadi penurunan terus-menerus dalam rata-rata kerjanya.
Kecepatan pengiriman sari maknan dan oksigen menuju daerah otot yang sedangkan melakukan aktivitas, merupakan faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas dan gerakan sebagai hasil aktivitas itu sendiri. Semua itu banyak tergantung dari pemompaan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Penurunan secara terus –menerus rata-rata denyut nadi tertinggi selama kerja maksimal yang terus menerus terjadi sesuai bertambahnya usia seseorang. Waktu sirkulasi darah memerlukan jangka waktu yang lebih lama bagi pria umur 70 tahun bila dibandingkan dengan yang baik. Akan tetapi perbandingan sel-sel darah merah dan volume darah antara pria umur 70 tahun dengan yang mudah menunjukan perbedaan yang kecil. Selanjutnya dinyatakan bahwa ukuran badan, volume jantung dan volume darah tidak berhubungan dengan rata-rata denyat nadi maksimal atau kerja maksimal bagi orang lanjut usia.

 Bertambanya usia orang dewasa juga mempengaruhi sistem pernapasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital, volume maksimal pernapasan, dan pengambilan oksigen secara maksimal selama latihan. Penurunan kapasitas vital dari umur 30 ke 80 tahun adalah 40 persen, sedangkan pengurangan kapasitas maksimal parnapasan hampir 60 persen. Perubahan-perubahan yang besar terjadi dalam kapasitas total paru-paru, dan dalam pengeluaran pernapasan sisa pada usia tua.

"Depkes RI. 2003. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Depkes :Jakarta"

Share this

0 Comment to "LANSIA dan Perubahan Fisik"

Post a Comment