Saturday, January 18, 2014

WOMEN AND SPORT

Sport_Medicine_Online

KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
Wanita Dan Olahraga



Karakteristik Fisiologis Olahragawan Wanita  

         ​Dalam banyak hal wanita menanggapi latihan dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh pria. Bagaimanapun jenis kelamin akan berbeda dalam faktor anatomis dan fisiologis yang berhubungan dengan latihan tertentu. Dalam kaitan dengan penampilan olahraga, perbedaan jenis kelamin secara fisiologis yang terpenting terletak pada ukuran tubuh, kekuatan otot, komposisi tubuh dan fungsi kardiovaskuler, Pate, (1993)

2.1.1 Ukuran Tubuh
        ​Setelah berusia kira-kira 13 tahun pria cenderung menjadi lebih tinggi dan lebih berat dari wanita. Pada orang dewasa rata-rata pria lebih tinggi 5 inci dan lebih berat 30-40 pon dari rata-rata wanita, Wilmore (1982). Sedangkan Fox (1993) mengatakan jika dibandingkan dengan rata-rata laki- laki dewasa, perempuan dewasa 3-4 inci lebih pendek.Perbedaan dalam ukuran tubuh memberi keuntungan yang nyata pada pria dalam olahraga tertentu yang berhubungan langsung dengan tinggi badan misalnya bola basket dan massa tubuh misalnya nomor-nomor berat badan dalam atletik.Kerangka pada wanita dan juga kepadatan tulangnya kira- kira 25% lebih rendah dari pada pria dan rasio tuas sendi-endinya secara fungsional juga kurang efektif. Capsula sendi juga lebih lunak dan banyak diantaranya juga lebih kendur, yang merupakan tanda lebih rendahnya toleransi terhadap stres-stres fisik yang ekstrim dan pada umumnya cenderung lebih mudah cedera. Contoh yang sering terjadi adalah sub-luxatio sendi talo-tibial (sendi untuk melompat) pada wanita.

         Pada orang dewasa, dimensi fisik pria rata-rata 7-10% lebih besar daripada wanita. Perbedaan ukuran itu pada anak-anak sangat sedikit sampai usia pubertas, di kala itu untuk sementara anak-anak perempuan bahkan lebih tinggi dan lebih besar daripada anak laki-laki. Hal ini disebabkan awal pubertas yang lebih dini pada anak perempuan (9-13 tahun)dari pada anak laki-laki (10-14 tahun) dengan waktu yang lebih panjang pula. Dibawah pegaruh hormon pria, testoteron, laki-laki tumbuh lebih tinggi, dengan gelang bahu yang lebih luas, panggul yang lebih sempit dan tungkai yang lebih panjang. Wanita, melalui pengaruh hormon estrogen berkembang dengan bahu yang lebih sempit, panggul yang lebih luas realatif terhadap tinggi badannya dan “carrying angle” yang lebih besar pada sendi siku, yang mengakibatkan kerugian mekanik bagi lari dan melempar.

2.1.2 KomposisiTubuh
       ​Wanita normal memang lebih kecil dan lebih ringan daripada pria, rasio proporsi lemak terhadap otot wanita adalah 18:42. Artinya, secara relatif jumlah otot pada pria lebih banyak daripada wanita, sehingga jelaslah bahwa wanita tidak mungkin menyamai pria dalam hal kekuatan maksimalnya. Hormon Oestrogen pada wanita berperan dalam penimbunan lemak pada tempat-tempat tertentu selama masa pubertas, sedangkan testosteron merangsang perkembangan otot pada pria. Bila dinyatakan dalam persentasi dari berat badannya, wanita dewasa memiliki lemak sekitar dua kali lebih banyak daripada pria. 
      
        Menuut Pate, (1993) pada orang dewasa muda persentasi lemak tubuh rata-rata 25% untuk wanita dan 15% untuk pria. Perbedaan ini terjadi karena berat lemak absolut pada wanita lebih besar dibandingkan dengan berat tanpa lemak. Perbedaan jenis kelamin dalam komposisi tubuh telah diteliti pada olahrgawan maupun bukan olahragawan. Meskipun olahragawan dari kedua jenis kelamin cenderung lebih kurus (tidak berlemak) daripada seseorang yang tidak banyak bergerak, olahragawan wanita biasanya terlihat gemuk apabia dibandingkan dengan olahragawan pria, Wells dan Plowman (1983).

2.1.3 Fungsi Kardiovaskuler
      ​Fakta-fakta yang ada menunjukkan bahwa potensi rata-rata wanita untuk pengangkutan oksigen lebih rendah daripada pria. Wanita menunjukkan konsentrasi hemoglobin darah yang rendah daripada pria dan mereka cenderung memiliki jantung yang lebih kecil meskipun besar jantung relatif terhadap berat badan. Giri (2007) pria mempunyai darah yang kurang lebih satu liter lebih banyak daripada wanita, dengan kadar hemoglobin yang lebih tinggi pula. Fox, (1993) mengatakan perbedaan volume darah dan konsentrasi hemoglobin antara pria dan wanita hanya sedikit di usia muda. sebelum puberitas dan terdapat perbedaan yang signifikan setelah masa puberitas. Jika dibandingkan antara pria dan wanita tidak terlatih, volume darah wanita sekitar 25% lebih rendah dan sekitar 12% setelah masing-masing dilatih.Ukuran absolut jantung wanita kelompok umur 20-30 tahun tidak terlatih, lebih dari 200 cc lebih kecil daripada jantung pria yang juga tidak terlatih pada kelompok umur yang sama. Konsentrasi hemoglobin yang rendah berhubungan dengan kapasitas pengiriman oksigen yang rendah dalam darah dan jantung yang kecil berhubungan dengan volume maksimum dan keluaran jantung yang kecil pula. 
        Volume normal jantungpria kurang lebih 800 cc, sedangkan wanita 580 cc. Perbedaan ini semakin jelas pada olahraga power dengan nilai pada pria 900 cc, sedang wanita 700 cc. Dimensi jantung pada pria adalah lebih besar sehingga volume sedenyutnya juga lebih besar, volume paru kurang lebih 10% lebih besar daripada wanita. Wanita mempunyai nadi istirahat yang sedikit lebih tinggi, meski denyut jantung maksimal sesuai umur sama untuk kedua jenis kelamin.


2.2 Sistem Energi

2.2.1 Sistem Energi ATP-PC
          ​Karena jumlah massa otot rangka pada wanita lebih sedikit pada wanita, maka jumlah cadangan  phospagen yang tersedia pada saat latihan juga sedikit. Perbandingan  kapasitas fungsional dari sistem ATP-PC antara pria dan wanita dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, fast component of recovery oxygen measurements, Margaria anaerobic Power Test, rasio peforma / perbandingan peforma antara pria dan wanita.

2.2.2 Sistem Energi Anaerobik- Glikolisis
​         Wanita cendrung memiliki kadar asam laktat dalam darah yang lebih rendah dibandingkan dengan pria setelah latihan maksimal. Kadar asam laktat yang lebih rendah itu menunjukkan bahwa kapasitas sistem energi anerobik-glikolisis juga lebih rendah pada wanitta. Sama seperti sistem ATP-PC, salah satu alasan kapasitas sistem asam laktat lebih rendah pada wanita adalah jumlah massa otot yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa wanita berkemungkinan sedikit lebih mengalami kerugian ketika bersaing dalam kompetisi yang melibatkan sebagaian besar sistem asam laktat dibandingkan dengan pria.

2.2.3 Sistem Energi Aerobik
​       Seperti pada dua kapasitas anaerobik yang telah disebutkan sebelumnya, kemampuan aerobik maksimal (VO2 max) wanita juga lebih rendah dibandingkan dengan pria, sekitar 15 sampai 25%. Fox, (1993) mengatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan :

1.Perbedaan VO2 max antara pria dan wanita ini tidak tampak pada usia muda dan paling jelas selama dewasa atau setengah baya. Hal ini berhubungan dengan fakta seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa perbedaan ukuran tubuh dan komposisi tubuh antara pria dan wanita sangat sedikit sebelum puberitas dan  perbedaanya sangat besar saat dewasa.

2.Perbedaan VO2 max antara dua jenis kelamin sangat kecil jika dinyatakan relatif terhadap dimensi ukuran tubuh seperti berat badan. Dan ini kembali lagi pada perbedaan ukuran tubuh dan komposisi antara 2 jenis kelamin ini. Karena metabolisme yang bekerja pada otot rangka menentukan kemapuan VO2 max. Perbedaan VO2 max antara pria dan wanita rendah jika Vo2max dinyatakan reatif terhadap massa tubuh tanpa lemak dan bahkan ke tingkat yang lebih rendah ketika
berhubungan dengan massa otot aktif. Pada kenyataannya dalam peforma atletik hanya yang mempunyai hubungan bermakna dibahas sebelumnya yaitu antara VO2 max dan total berat badan. Ini dikarenakan sebagian besar latihan dan kegiatan olahraga merupakan pergerakan  dari jumlah berat badan yang meliputi sebagian besar beban kerjanya.

        ​Seperti yang telah dibahas sebelumnya, wanita menunjukkan konsentrasi hemoglobin yang rendah daripada pria dan mereka cenderung memiliki jantung yang lebih kecil meskipun Besar jantung adalah relatif terhadap berat badan. Konsentrasi hemoglobin yang rendah berhubungan dengan kapasitas pengiriman oksigen yang rendah dalam darah dan jantung yang kecil berhubungan dengan volume maksimum detak dan keluaran jantung yang kecil pula. Disebabkan oleh pengangkutan oksigennya yang lebih rendah dan persentasi lemak tubuh yang lebih besar, wanita cenderung memperlihatkan nilai VO2 max (dalam berat badan relatif) yang relatif lebih rendah daripada pria. Pada orang dewasa tidak terlatih perbedaan nilai VO2 max dalam berat relatif kira- kira 20%. Perbedaan ini lebih sempit pada atlit yang terlatih, seperti contoh pada atlit daya tahan kelas dunia (pelari, perenang, pembalab sepeda) VO2 max pada pria lebih kurang 70ml/kg/men dan 80ml/kg/men pada wanita, Astrand (1967).
    ​Lebih rendahnya konsentrasi Hb pada wanita dewasa kadang- kadang dikaitkan dengan anemia/kekurangan zat besi. Anemia menandakan konsentrasi Hb dibawah normal dan menunjukkan keseimbangan negatif dari zat besi (umumnya asupan dan penyerapan zat besi tidak memadai). Kekurangan zat besi pada wanita dewasa berhubungan dengan pendarahan pada saat menstruasi.

2.3 Kekuatan

     ​Untuk luas penampang melintang yang sama, power otot wanita adalah 20-25% lebih rendah daripada pria. Hali ini disebabkan struktur histologisnya yang berbeda, yaitu karenaotot wanita mempunyai lemak yang lebih banyak, maka kepadatan serabut-serabut otot per luas menampang melintang yang sama lebih sedikit daripada pria. Misalnya kekuatan fleksor lengan pada wanita normal hanya sebesar 53-60% pria. Dalam perkembangannya pada masa anak-anak dan usia muda, pada awalnya tidak ada perbedaan yang signifikanantar gender dalam hal ratio berat badan terhadap kekuatannya, untu anak 13-14 tahun ratio itu praktis sama. 

       Jadi pada awal pubertas kekuatan anak-anak wanita dan pria kurang lebih sama. Tetapi pada saat dewasa, kekuatan wanita bertambah dengan ¼  nya sedangkan kekuatan pria bertambah dengan 2/3 nya. Ini berarti bahwa daya keterlatihan kekuatan pria lebih dari 2x daya keterlatihan wanita. Di bawah pengaruh hormon anabolic steroid perkembangan otot wanita dapat menjadi lebih baik, hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh unsur androgenik dari hormon anabolik tersebut, dan oleh karena itu hormon anabolic steroid dapat menimbulkan efek virilisasi (menimbulkan ciri-ciri kelamin pria).
​Wilmore, 1982 melaporkan bahwa nilai kekuatan gabungan adalah 30-40% lebih besar pada pria daripada wanita. Bagaimanapun, sebagian besar perbedaan tersebut disebabkan oleh kekuatan tubuh wanita  bagian atas yang jauh lebih rendah. Perbedaan jenis kelamin dalam kekuatan rupanya seluruhnya disebabkan oleh jumlah otot, bukan kualitas otot.

       Tentu saja, kekuatan adalah suatu kunci yang menentukan penampilan pada semua jenis olahraga yang memerlukan pemakaian tenaga untuk sasaran luar. Perbedaan pada berat badan dan massa otot ini mungkin dapat menjelaskan banyak perbedaan penampilan yang disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin pada kegiatan olahraga yang berhubungan dengan kekuatan.

​Fox, (1993) mengatakan perbedaan kekuatan antara pria dan wanita harus dikaji dari 3 sudut pandang :
1.Kekuatan absolut
2.Kekuatan dalam kaitannya dengan ukuran dan komposisi tubuh.
3.Kekuatan dalam kaitannya dengan ukuran otot

2.3.1 Kekuatan Absolut
​          Kekuatan abosolut merupakan kamampuan otot untuk menggunakan kekuatan secara maksimal tanpa memperhatikan berat badannya sendiri. Kekuatan absolut pada pria lebih kuat dibandingkan dengan wanita. Kekuatan otot umumnya pada pada wanita adalah sekitar dua pertiga kekuatan otot pria. Sebagai contoh, dibandingkan dengan pria wanita lebih lemah di dada, lengan dan bahu akan tetapi terkuat di otot kaki. Hal ini cenderung berkaitan dengan fakta bahwa pria dan wanita menggunakan kaki mereka untuk tingkat aktivitas yang sama, misalnya berdiri, berjalan, berlari, naik tangga dan lain-lain. Di sisi lain, wanita yang baru-baru ini  mempunyai minat yang kuat pada latihan beban dan mempunyai keterlibatan yang lebih besar dalam olahraga, memiliki sedikit kesempatan untuk menggunakan otot-otot ekstremitas atas mereka.

2.3.2 Kekuatan relatif terhadap ukuran dan komposisi tubuh
​        Sama halnya dengan kemampuan fungsional yang lain yang telah dibahas sebelumnya, perbedaan kekuatan antara pria dan wanita akan berkurang jika dikaitakan dengan ukuran tubuh. Kekuatan kaki per berat badan tanpa lemak sebenarnya hampir sama pada pria dan wanita. Fakta bahwa kekuatan kaki antara kedua jenis kelmin adalah sama  ketika dinyatakan per berat badan tanpa lemak baru-baru ini ditunjukkan pada kekuatan isokinetik. Mesikipun kekuatan isometrik dan isokinetik pada ektensor lutut pada kecepatan gerak yang lambat (misalnya, 60 derajat/men)  adalah sama antara pria dan wanita. Namun, kekuatan isokinetik pada kecepatan gerak yang lebih cepat (180-300 derajat/men) secara signifikan lebih besar pada pria. Perbedaan kekuatan antara pria dan wanita ini terkait dengan perbedaan jenis serat otot adan jenis serat otot yang digunakan.

2.3.3 Kekuatan dan ukuran otot
      Sejauh yang diketahui kekuatan reltif terhadap ukuran otot (dinyatakan sebagai luas penampang otot) adalah sama untuk pria dan wanita. Dengan kata lain meskipun kekuatan absolut pada wanita hanya sekitar 70% dari kekuaatan absolut pria akan tetapi  kualitas serat otot untuk menggerahkan kekuatan adalah sama atau tidak tergantung pada jenis kelamin.

2.3.4 Pengaruh Latihan Beban Pada Wanita
         ​Salah satu konsep yang paling disalahpahami oleh pelatih atau spesialis kebugaran  dari efek program latihan beban pada individu terutama pada wanita  adalah bahwa meskipun program latihan beban meningkatkan kekuatan juga menghasilkan otot yang menonjol dan akan berubah menjadi lemak ketika program tidak lagi dilanjutkan. Untuk itu perlu pemahaman secara mendalam mengenai kesalahpahaman dari konsep ini.

a.Peningkatan kekuatan
           Beberapa hasil penlitian menunjukkan kekuatan otot pada pria dan wanita bisa ditingkatkan melalui latihan beban.. Jumlah peningkatan kekuatan otot  yang dihasilkan adalah sama antara pria dan wanita kecuali pada bagian otot lengan. Wilmore (1982) mengatakan, dengan mengikuti latihan beban yang terprogram pria dan wanita mengalami sedikit perubahan dalam berat badan total, hilangnya lemak tubuh dan peningkatan pada massa otot. Kehilangan pada lemak tubuh cenderunglebih besar pada wanita sedangkan peningkatan pada massa otot cenderung lebih besar pada pria.

b.Hipertrofi otot
        Peningkatan kekuatan otot biasanya disertai dengan peningkatan serat otot. Akan tetapi peningkatan ini kurang menonjol pada wanita. Pada setiap kasus, peningkatan ketebalan  otot lebih besar pada pria daripada wanita. Peningkatan ketebalan otot yang terbesar pada wanita adala 0.6 cm. Terjadinya peningkatan ketebalan otot yang kecil ini dengan jelas menunjukkan bahwa latihan beban yang menyebabkan hipertrofi otot tidak akan mengakibatkan pembangunan otot secara berlebihan atau menghasilkan efek yang maskulin pada wanita. Hipertrofi otot diatur terutama oleh hormon testosteron yaitu sekitar sepuluh kali lebih banyak pada darah pria normal dibandingkan pada wanita normal. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah massa otot yag lebih kecil dan cadangan lemak subkutan lemak yang lebih besar pada wanita yang cendrung membuat wanita cadi lebih lembut dan mencirikan karakteristik sebagai seorang wanita.

2.4    Physical (aerobic) Trainability
2.4.1 Frekuensi, Durasi dan Intensitas Latihan Pada Wanita

2.4.1.1 Frekuensi

         ​​Frekuensi latihan adalah berapa kali seseorang melakukan latihan dengan intensitas cukup dalam satu minggu, Fox (1993). Frekuensi latihan yang efektif adalah 3-5 kali seminggu, sedangkan kurang dari 3 kali  seminggu tidak memberikan dampak pada tubuh (sajoto, 1995). Rata-rata pada mahasiswi perempuan perubahan fisiologis secara signifikan dapat diwujudkan dengan program latihan yang dilakukan sedikitnya dua atau tiga kali perminggu. Sama halnya dengan pria, atlet wanita beraltih 5 atau 6 kaliperminggu. Maanfaat fisiologis dari seringnya sesi latihan adalah untuk kebugaran dan juga untuk meningkatkan keahlian atau strategi pada atlet, Fox (1993).

2.4.1.2 Durasi.
​      Durasi latihan adalah jangka waktu yang digunakan dalam setiap latihan dimana itensitas harus tetap dipertahankan. Latihan dilakukan minimal selama 20 menit dn lama latihan yang optimal adalah 30-45 menit. Peningkatan yang signifikan dalam kebugaran telah dicapai oleh wanita muda paling sedikit dengan latihan selama 4 minggu dengan 5hari sesi latihan perminggu. Selain itu dengan latihan selama 6-7 minggu dengan sesi  latihan 2-5 hari perminggu dan 10 minggu dengan sesi latihan 2 hari perminggu serta 14 minggu dengan 3 hari  perminggu  dapat juga telah menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam kapasitas aerobik dan anaerobik, Fox, (1993).

2.4.I.3ntensitas
​      Intensitas latihan adalah takaran atau berat ringannya latihan, Djawa (2009). Menurut Sajoto (1995) intesitas latihan merupakan dosis latihan yang harus dilakukan seseorang berdasarkan program latihan yang telah ditetapkan. Dari semua informasi yang diperoleh pada pelatihan fisik untukpria dan wanita, intensitas latihan merupakan hal paling penting dalam mewujudkan perubahan yang signifikan.Terdapat intesitas ambang batas yang terjadi diatas perbaikan yang signifikan tersebut. Intensitas ambang batas ini  bervariasi pada setiap individu dan berhubungan dengan tingkat kebugaran. Penentuan  intensitas latihan yang tepat adalah berdasarkan denyut jantung dan ukuran ambang batas anerobik, Fox (1993).

2.4.1.4  Perubahan Fisiologis Setelah Latihan
        ​​Suda terbukti dengan jelas bahwa manfaat pada wanita dalam melakukan latihan adalah sama seperti pria danmanfaat ini dibawa melalui perubahan fisiologis yang sama, Fox. (1993). Hal ini berlaku untuk kinerja maksimal serta untuk usaha submaksimal. Menurut Kusnanik, (2011) Latihan akan menyebabkan adaptasi sedemikian rupa sehingga tubuh mampu meningkatkan kapasitas maksimal aerobik (VO2 max) dan daya tahan secara keseluruhan.

2.4.1.5 Latihan Kapasitas Kerja Maksimal dan Perubahannya.
      ​Penenlitian di swedia memberikan program latihan pada wanita non atlet usia 19 dan 30 tahun dengan bicycle ergometer selama 2 sampai 3 kali perminggu selama 7 minggu. Setiap sesi latihan berlangsung selama 30 menit dandan terdiri dari 6 interval, kapasitas bersepeda 70% untuk 3 menit dan 2 menit untuk pemulihan. Fox, (1993), perubahan fisiologis yang terjadi meliputi :

1.Peningkatan yang signifikan pada sistem kapasitas oksigen maksimal (VO2 max). Perubahan ini sangat berhubungan dengan peningkatan volume darah, total hemoglobin, dan ukuran jantung.

2.Peningkatan yang signifikan pada penumpukan asam laktat dalam darah setelah latihan maksimal.

3.Peningkatan yang signifikan pada cardiac ouput maximal(curah jantung maksimum) dan stroke volume (isi sekuncup)
        ​Hasil dari penelitian ini telah dikonfirmasikan kepada penilitian lain yang melibatkan kaum wanita muda dan terjadi penambahan dari kapasitas anerobik pada wanita secara signifikan telah setelah mengikuti latihan 3 kali perminggu selama 6 minggu. Besarnya perubahan yang muncul itu dapat dibandingkan dengan pria., Fox (1993)

2.4.1.6 Latihan pada submaksimal dan Perubahannya
       ​Seperti yang telah dijelaskan diatas, perubahan fisiologis dari program latihan fisik  pada dasarnya sama pada kedua jenis kelamin begitu juga kaitannnya dengan respon latihanpada kapaitas submaksimal. Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi setelah mengikuti latihan dengan bicycle ergometer pada kapasitas submaximal dengan sesi latihan 2 dan 3 kali perminggu selama 7 minggu, Fox (1993) :

1.Tidak ada atau sedikit perubahan pada steady state VO2max
2.Penurunan yang signifikan pada asam latat setelah latihan
3.Penurunan deyut nadi
4.Peningkatan yang signifikan pada stroke volume (volume sekuncup)
5.Tidak ada atau sedikit perubahan pada cardiac output.

​      Dengan latihan kerja submaximal menjadi lebih ringan dan dapat mengurangi stres fisiologis. Perlu diketahui bahwa sebagian besar dari kerja yang telah dilakukan selama sesi latihan adalah submaximal, Fox (1993)

2.4.1.7 Perubahan Biokimia 
2.4.1.7.1Perubahan Sistem Anerobik
1.Peningkatan kapasitas sistem Phosphagen (ATP-PC)
     Fox, (1993) meningkatnya kapasitas sistem ATP-PC dalam otot rangka disebabkan oleh dua perubahan kimiawi yaitu : (1) meningkatnya cadangan ATP-PC otot dan (2) meningkatnya aktifitas enzim yang berperan dalam sistem tersebut yaitu enzim ATPase yang mengkatalis penguraian ATP. Dan juga Myokinase (MK) serta Creatine Phosphokinase (CPK) yang berperan dalam sintesa ATP, Ross (2001).

2.Peningkatan aktivitas enzim glikolitik
         Pada beberapa penelitian, aktifitas enzim phosphofructokinase (PFK) yang berperan dalam proses awal glikolisis telah terbukti meningkat karena latihan, Fox (1993). Selain itu juga terdapat peningkatan enzim glikolitik lainnya seperti laktat dehidrogenase dan glokogen phosporilase setelah melakukan olahraga dalam jangka waktu pendek (<10 detik) mupun lebih lama (>10 detik) (Ross, 2001). Meningkatnya aktifitas enzim tersebut akan meningkatkan kecepatan dan jumlah pemecahan glikogen menjadi asam laktat sehingga sumber ATP dari asam laktat akan meningkat (Fox, 1993).

3.Hipertrofi serabut otot cepat (fast twitch muscle fibers)
2.4.1.7.2 Perubahan Sistem Aerobik

1.Peningkatan konten mioglobin
       Miglobin merupkan sejenis pigmen seperti hemoglobin pada darah yang berfungsi untuk mengikat oksigen pada otot. Fungsi utamanya adalah untu metransport oksigen dari membran sel kepada mitokondria. Latihan dapat menyebabkan peningkatan kandungan mioglobin otot dimana hal ini hanya terjadi pada otot yang bereran aktif pada proses latihan tesebut dan dipengaruhi oleh frekuensi latihan, Fox (1993).

2.Meningkatkan oksidasi karbohidrat dan metabolisme lemak
       Latihan meningkatkan kapasitas otot rangka untuk memecah glikogen dengan adanya oksigen (oksidasi) menjadi CO2 + H2O dengan produksi ATP. Dengan kata lain kapasitas otot untuk menghasilkan energi secara aerobik ditingkatkan. Bukti untuk perubahan ini adalah peningkatan kekuatan aerobik maksimal (VO2 max). Peningkatan kemampuan sel otot untuk mengoksidasi karbohidrat ini disebabkan oleh 2 faktor utama yaitu : (1) peningkatan jumlah ukuran dan luas permukaan membran mitokondria otot rangka dan (2) peningkatan dalam tingkat aktivitas atau konsentrasi enzim yang terlibat dalam siklus Krebs dan transport elektron.Meningkatnya kemampuan untuk mengoksidasi lemak pada latihan disebabkan oleh 3 hal utama : (1) meningkatnya cadangan trigliserida (2) meningkatnya penggunaan lemak sebagai bahan bakar (3) meningkatnya enzim yang berperan dalam aktivasi transport, serta oksidasi asam lemak, Fox (1993).

3.Hipertrofi serabut otot lambat (slow twitch musclefibers)

2.4.1.7.3 Perubahan Komposisi Tubuh
       ​Perubahan pada komposisi tubuh yang disebabkan oleh latihan fisik sama dengan yang dijelaskan pada efek setelahlatihan beban. Dengan kata lain wanita dapat : (1) menurunkan lemak tubuh (2) tidak terjadi perubahan atau sedikit peningkatan pada berat badan tanpa lemak (3) sedikit penurunan dari berat tubuh total khususnya pada penurunan lemak tubuh. Penurunan lemak tubuh tergantung dari jumlah kalori yang masuk dan dikeluarkan, Fox (1993). Hal serupa juga diutarakan ole Mc. Ardle, (2007) yang menyatakan bahwa latihan yang teratur sedikit peningkatan pada massa tubuh bebas lemak dan berlaku untuk kedua jenis kelamin.

2.4.1.7.4 Perubahan Lain Akibat Latihan
​      Dengan latihan fisik jangka pendek intesitas sedang (7minggu, 2 atau 3 kali perminggu) akan menyebabkan penurunan yang signifikan pada kadar kolesterol darah,penurunan serum ion, penurunan pada tekanan darah sistol dan diastol pada saat istirahat. Perubahan pada kolesterol dan tekanan darah memberikan manfaat akan tetapi tidak terhadap penurunan serum ionSerum ion merupakan jumlah zat besi dalam peredaran darah. Meskipun sebagian besar penelitian belum memastikan temuan tersebut tetapi ini perlu diingat khususnya latihan fisik pada wanita yang juga telah banyak kehilangan serum ion pada saat menstruasi. Keuntungan tambahan dari latihan submaximal ini adalah meningkatkan toleransi panas yang dibuktikan dengan pengurangan suhu inti, detak jantung yang lebih rendah dan pertambahan keringat, Fox (1993).

2.4.1.7.5 Perubahan Akibat Detraining
​      Keuntungan yang didapat dari latihan dapat hilang dalam periode waktu yang singkat setelah latihan dihentikan. Periode dimana dilakukan penghentian latihan dinamakan dengandetraining. Perubahan tersebut akan tampak pada saat 4-8 minggu setelah penghentian latihan seperti penurunan metbolisme, sistem kardiovaskuler, dan perubahan pada enzim otot. Penurunan yang cukup besar pada kapasitas maksimal (VO2 max) yakni sekitar 6-7%, total Hb, dan penurunan volume darah setelah hanya 1 minggu mengalamibed rest total. Laju penurunan ini  antara pria dan wanita adalah sama.
​        Pemeliharaan latihan memberikan keuntungan yang sama pada pria dan wanita. Dengan kata lain, pemeliharaan latihan menuntut intensitas kerjaa yang sama tetapi dengan sedikitnya sesi latihan per minggu dibandingkan dengan latihan rutin juga dapat mempertahankan keuntungan yang banyak dari latihan, Fox (1993).

Sumber : FOX :1993

 

Saturday, May 25, 2013

PENANGANAN AWAL CEDERA OLAHRAGA

Sport_Medicine_Online

       CEDERA olahraga merupakan momok yang cukup menakutkan bagi sebagian orang yang rutin berolahraga ataupun bagi orang yang memang pekerjaannya berkecimpung di bidang olahraga, semisal atlit. Jadi sangat penting untuk diketahui dan dipahami baik itu bagi orang awam dan profesional sekalipun di dalam mencegah cedera saat berolahraga ataupun pada akhirnya mengobati apabila cedera itu telah terjadi. 
     
     Olahraga adalah kegiatan fisik guna mendapatkan kebugaran jasmani untuk meningkatkan kemampuan fisik dalam stamina dan prestasi. Pada saat melakukan kegiatan fisik mungkin didapat cedera apabila tidak dilakukan dengan benar, oleh karena itu perlu dilakukan cara yang lazim disebut dalam ilmu kedokteran yaitu : promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi. Promosi Merupakan upaya tindakan untuk meningkatkan taraf kesehatan mendapatkan kebugaran yang optimal karenanya perlu diingat keadaan kesehatan terutama mengenai sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), respirasi (saluran pernapasan), dan neuromuskuloskeletal (saraf dan anggota gerak), sebagai kesiapan untuk melaksanakan kegiatan olahraga, sehingga dapat dihindari timbulnya cedera atau penyakit antara lain sakit organ/otot yang nantinya berujung pada penurunan kemampuan (prestasi).

      Untuk mencapai tujuan tersebut tiap organ yang terkait sebelum diberikan pembebanan, disiapkan terlebih dahulu secara bertahap, yaitu : pemanasan (warm up), peregangan (stretching), latihan conditioning and strengthening, tergantung jenis olahraga yang akan dilakukan, pendinginan (cooling down), peregangan kembali. Tujuannya adalah untuk menjadi lebih kuat dan fit (bugar). Termasuk dalam peningkatan kebugaran agar tercapai tujuan adalah masalah gizi (jenis makanan dan minuman) dan lingkungan, termasuk kostum yang dipergunakan. 
      
       Pencegahan Tujuan untuk tetap dapat melaksanakan kegiatan olahraga adalah menghindari cedera. Selain beberapa hal yang disebutkan dalam bagian promosi diatas, perlu dipikirkan mencegah kemungkinan masalah suhu badan akibat dehidrasi, melatih jantung dan menghindari obat-obatan semisal steroid. Peraturan olahraga juga merupakan bagian dari pencegahan cedera olahraga. Oleh karena itu peraturan harus ditaati, terutama untuk olahraga yang sifatnya pertandingan dan yang memungkinkan adanya kontak fisik. 

        Pengobatan Awal Apabila telah terjadi cedera akibat olahraga, baik itu cedera yang dialami oleh amatir maupun profesional, penanganan awal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan prinsip RICE, agar akibat cedera tersebut dapat segera pulih kembali. 

      Adapun RICE adalah singkatan dari: 
       1.Rest :mengistirahatkan bagian yang cedera 
      2. Ice : pendinginan (bisa menggunakan kompres es) untuk mencegah perdarahan 
    3. Compression : memberikan balutan tekan sehingga dapat mengurangi pembengkaka 
4. Elevation : bagian yang cedera diangkat, dapat juga untuk mengurangi pembengkakan. 

     Adapun perlu dipikirkan untuk konsultasi ke dokter apabila cedera yang dialami memang parah dan tidak dapat diatasi dengan penangan awal diatas. Dengan dilakukan pemeriksaan tambahan seperti laboratorium dan pencitraan semisal rontgen, dapat lebih memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap cedera yang dialami dan penanganan yang lebih lanjut. Yang terbagi 2, yaitu : pembedahan dan non pembedahan, tergantung dari jenis dan tingkat keparahan cedera. 

     Rehabilitasi Adalah upaya pemulihan seseorang sebelum atau sesudah tindakan sebagai akibat dari cedera. Dengan rehabilitasi diharapkan alat atau organ yang mengalami cedera dapat secepatnya pulih dan kembali berfungsi dengan baik. Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan jaringan lunak, semisal otot adalah 4-6 minggu. 

     Namun perlu diingat, immobilisasi (tidak digerakkan) lama pada alat gerak yang cedera dapat menimbulkan penyulit, yaitu gangguan dari gerak sendi, sehingga dalam masa penyembuhan harus tetap dilatih sampai batas maksimal yang dapat dilakukan. Untuk patah tulang rata-rata waktu yang diperlukan adalah 6-8 bulan. Jenis Cedera Olahraga dan Penanganan Awal Cedera olahraga yang mengenai sistem musculoskeletal dapat dibagi 3, yaitu : cedera jaringan lunak (tendon atau otot), cedera jaringan keras (tulang), dan cedera sendi (ligament,meniscus). Cedera tersering yang dialami baik oleh amatir maupun profesional adalah cedera sendi. 

      Dimana semua persendian dari tubuh dapat mengalaminya, di antaranya sendi lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, bahu, siku dan jari. Istilah bagi orang awam yang mudah dimengerti adalah keseleo, yaitu yang dianggap sebagai salah urat. Adapun cedera yang dapat dialami dari yang teringan sampai dengan yang terberat yaitu robekan sendi. Gejala awal yang timbul meliputi nyeri, bengkak dan memar. Untuk pengobatannya meliputi: sendi diistirahatkan dan diimobilisasi dengan teknik yang disebut strapping (dibalut, bisa dengan elastic bandage atau perban), sampai nyeri berkurang. Kompres es dan obat penghilang sakit maupun anti inflamasi (radang) non steroid dapat diberikan. Setelah bengkak berkurang segera latihan gerak sendi secara aktif dan latihan kekuatan otot. 

         Apabila cedera yang dialami berat, dapat menyebabkan rupture atau putusnya dari ligamen sehingga sendi menjadi tidak stabil. Dimana bagian tubuh yang sering terkena adalah lutut, pergelangan kaki, dan jari-jari. Olahraga yang tersering menyebabkan cedera ini adalah sepakbola, seperti misalnya Michael Owen, seorang atlit sepakbola asal Inggris, yang mengalami cedera ini dan membutuhkan penanganan yang lebih invasif yaitu pembedahan. Gejalanya meliputi nyeri yang sangat berat sampai-sampai penderita tidak berani menggerakkan persendiannya dikarenakan nyeri, mungkin juga ada perdarahan di bawah kulit dan pembengkakan sendi. Pengobatan awal yang dapat dilakukan adalah dengan mengontrol nyeri dan pembengkakan, pembidaian sendi sehingga sendi terfiksasi, pendinginan dengan kompres es, dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. 

        Setelah bengkak dan nyeri berkurang, bidai harus diganti dan mulai latihan gerak sendi. Tetapi perlu diingat bahwa tindakan tersebut diatas adalah penanganan awal yang dapat dilakukan, apabila cedera yang dialami parah atau tidak membaik dengan penanganan diatas, harus dikonsultasikan dengan dokter bukan dukun, agar tidak memperparah cedera yang dialami. Contohnya cedera yang menyebabkan putusnya ligamen dan patah tulang. Untuk itu diperlukan tindakan pembedahan untuk mendapatkan pemulihan yang lebih baik. Sekali lagi hal yang terpenting adalah dengan mencegah terjadinya cedera, diantaranya seperti beberapa hal yang disebutkan diatas sebelumnya. Dan kalaupun terjadi cedera dapat dilakukan penanganan awal yang mudah dilakukan. 


Namun apabila sakit berlanjut, segera hubungi dokter.

PERS RELEASE SARJANA MENDIDIK DI DAERAH TERDEPATN TERLUAR DAN TERTINGGAL (SM-3T) ANGKATAN 3

Riddick "Online Program Pengembangan Profesi Guru disebut P3G Universitas Negeri Makassar diberikan amanah untuk melakasanakan program SM-3T sejak tahun 2011. Tahun 2013 ini akan dilakukan pengabdian di daerah 3T pada bulan oktober 2013, untuk menggantikan angkatan sebelumnya yang melaksanakan tugas. UNM salah satu LPTK penyelenggara SM-3T melaksanakan pengabdian di 8 (delapan) daerah sasaran untuk 3 provinsi masing-masing : 1. Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur 2. Kabupaten Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur 3. Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua 4. Kabupaten Waropen Provinsi Papua 5. Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat 6. Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat 7. Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat 8. Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Untuk Tahun 2013 ini P3G UNM rencananya akan meluaskan daerah sasaran ke provinsi lain seperti Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Maluku Barat Daya. Tahapan-tahapan pelaksanaan SM-3T Tahun 2013 ini dapat dilihat di laman http://sm-3t.dikti.go.id/ atau http://103.23.100.50/ : No Kegiatan Waktu 1 Pengumuman program SM-3T Tahun 2013 25 April s.d 15 Juli 2013 2 Pendaftaran online (mengisi form, upload ijazah, dan foto) 1 Juni – 15 Juli 2013 3 Seleksi Administrasi (form isian, ijazah, dan foto) 16 – 20 Juli 2013 4 Pengumuman hasil seleksi administrasi dan pengumuman jadwal tes online 21 Juli 2013 5 Tes online 26, 27, 28 Juli 2013 6 Pengumuman hasil tes online 3 Agustus 2013 7 Wawancara 22 – 24 Agustus 2013 No Kegiatan Waktu 8 Pengumuman Hasil Seleksi 30-31 Agustus 2013 9 Pemanggilan dan Prakondisi 3-21 September 2013 10 Persiapan pemberangkatan 21-25 September 2013 11 Pemberangkatan SM-3T 2013 1-14 Oktober 2013 12 Pelaksanaan di daerah sasaran Okt 2013– Sept 2014 Program Studi Apa Saja yang boleh ikut pada program SM-3T ? 1. Pendidikan Anak Usia Dini 10. Pendidikan Biologi 2. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 11. Pendidikan IPA 3. Pendidikan Luar Biasa 13. Pendidikan IPS 4. Pendidikan Kewarganegaraan 14. Pendidikan Sejarah 5. Pendidikan Bahasa Indonesia 15. Pendidikan Geografi 6. Pendidikan Bahasa Inggris 16. Pendidikan Seni 7. Pendidikan Matematika 17. Pendidikan Ekonomi 8. Pendidikan Fisika 18. Bimbingan Konseling 9. Pendidikan Kimia 19. Pendidikan Jasmani Apa sebenarnya SM-3T Itu ? adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. Apa yang dilaksanakan seorang calon guru SM-3T di daerah pengabdian ? a) Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian dan tuntutan kondisi setempat. b) Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah c) Melakukan kegiatan ekstra kurikuler d) Membantu tugas-tugas yang terkait dengan manajemen pendidikan di sekolah e) Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah 3T.

Wednesday, March 13, 2013

BIOINTRUMENTATION ( INPUT TRANSDUCER )

Riddick "Online Input transducer Input transducers convert physical, chemical or biological phenomena to proportional electrical signals. There are two kind of input transducers : active tranducers which require electrical energy for their operation ( e.g. strain gauges). And passive transducer which do not require, but instead produce electrical energy. ( e.g. piezoeleectric transducers ). 3.1. Rotary motion and muscle displacement transducers Figure 7 shows an active transducer wich converts angular movement of a shaft to an electrical signal. A precision ball bearing allows the shaft to rotate with little fiction, and a small metal vane moves with the shaft within coils of wire. The reaction of the magnetic field around these coils to the metal vane creates variations of an electrical current in the coils, which may then be used by the remainder of the instrument system. The operation of this transducer is somewhat similiar to that of a variable reluctance high- fidelity record playing catrigde. The DC output voltages produced by additional circuitry located within the transducer case in directly proportional to the shaft rotation. The polarity of the output voltage is positive for clockwise shaft rotation, negative for counterclockwise. Another transducer element similiar in appearance and function to that shown in figure 7 converts angular movement of a shaft to an electrical signal by changing the capacitance between concentric cylinders . The inner cylinder , to which the shaft is attached, has two axial voids machined it in and rotates on precision ball bearing to assure low friction and small breakaway torque. The outer cylinder is made of insulating material with two conductive inserts which serve as capacitance plates. During rotation of the innner cylinder the defferential capacitance increases or decreases depending upon the direction of rotation. An electronic circuit located within the transducer housing convert the capacitance variation into output voltage changes proportional to shaft rotation. The transducer has greater sensitivity, lower inertia and less breakaway torque than the inductive transducer, therefore it can be used for the recording of muscle contractions of less force and amplitude than is possible with most other types of motion transducers. Fig. 8. Transducer element of fig. 7 fitted with lever and mounting bar for recording contractions of cardiac or smooth muscle. Lever arms may be attached to these transducers, by means of which they may be used to record muscle movements as in experiments on the responses of cardiac muscle. ( see fig.8 ). 3.2 Pulse transducers A transducer designed to monitor pressure changes accompanying pulsatile blood flow in extremities in shwon in fig. 9. This pressure transducer uses a piezoeleetric crystal which generates minute electrical signals when compressed. The crystal similiar to that employed is some microphones and phonograph cartridges. When this transducer is attached to a finger as in chapter 12, pulsatile pressure variations caused by arterial expansion will produce a signal output. Figure 9. Piozoeleetric transducer for recording peripheral pulse. 3.3 Temperature Transducers Temparature may be detected and Transduced using thermocouples, thermistors, bimetallic strips, etc. A device quite common bioinstrumentation is the thermistor : its resistance varies with temperature. Usually a Wheatstone –brigde circuit is used with thermistor probes to convert the resistance change into voltage variations. Thermistors are available in a wide variety of resistance rangers, and may be connected to the instrumentation system from some distance by means of a 2 wire cable. 3.4 Prerssure transducers It is often desirable to record gauge absolute or differetial presurres, such a arterial blood pressure or air pressure within a closed system. The electronic pressured transducer shown in figure 10 is used to measure and / or record direct fluid pressure in vessels or cavicities of organisms. It can also be used to measure air pressure. This instrument converts the pressure against its stainless steel diagphragm moves between two fixed capacitor plates in response to the applied pressure. The deferential capacitance changes is converted to an electrical signal by the electronic circuitry located within the transducer housing, The use of this pressure transducer is detailed in the experimental chapter dealing with blood pressure measurement. Fig. 10. Pressure transducer for use with fluid systems. Such a device is suitable for the monitoring of blood pressure via a canulla, but can be used with most all non-coorosive fluids, including air. Other transducer which may be encountered iclude those for light ( e.g. photocells), radioactivity ( e.g. Geiger-counter ), liquid drops, etc. For the subsequent experiments however, only electrodes and transducer for mechanical movement and pressure will be required. ( FROM GROUP (1).AMINUDDIN, BUYUNG, SINTHA, RIBAS, ( IKOR FK UNAIR )

Barca Mulai Berhitung dengan Skenario Bertemu Madrid

Riddick "Online" Barcelona berhasil menyusul rival abadinya, Real Madrid ke perempatfinal Champions League usai menyingkirkan AC Milan lewat agregat 4-2. Peluang El Clasico di pentas Benua Biru kini terbuka lebar. Menanggapi itu, kubu Barca tampak pede meski di dua pertemuan terakhir dipecundangi Madrid. Undian babak perempatfinal memang baru digelar pada Jumat 15 Maret 2013 mendatang. Skenario Barca akan bertemu Madrid di babak 8 besar kini mulai dibicarakan. Sebagai catatan, enam tim telah memastikan lolos ke perempatfinal. Itu setelah dini hari tadi Barcelona dan Galatasaray sukses menyusul Juventus, Borussia Dortmund, Real Madrid dan Paris Saint-Germain. Menghadapi kemungkinan El Clasico, kubu Barca tampak siap meski sebelumnya Lionel Messi dan kawan-kawan berhasil ditaklukkan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan di pentas Copa del Rey dan La Liga. "Pertalian ini memperlihatkan bahwa setiap lawan berbahaya. Sekarang orang membicarakan kami favorit, tapi saya tidak beranggapan seperti itu," kata pelatih sementara Barca, Jordi Roura. "Undian baru digelar Jumat nanti dan kita lihat saja nanti. Satu demi satu dulu. Tapi, jika undian harus bertemu Real Madrid maka kami akan siap. Kami akan bertarung dan mempersiapkan segalanya," lanjut Roura. Rencananya, leg 1 babak 8 besar Champions League akan digelar pada 2 dan 3 April 2013. Sedangkan leg 2 pada 9 dan 10 April 2013. (one) Berita diteruskan from http://bola.viva.co.id

Sunday, March 3, 2013

DUA LAGA EL CLASICO KEBERUNTUNGAN BERPIHAK PADA REAL MADRID

Riddick "Online Hal inilah yang patut disematkan kepada team Los blangkos Real Madrid, Ronaldo Cs sukses memetik kemenangan di dua laga klasik penuh gengsi El-Clasico antara REal Madrid dan Barcelona. Rivalitas keduanya membuat laga ini menjadi laga terpanas di dunia, baik rivalitas team maupun rivalitas kota. Laga sebelumnya copa del Rey bertempat di CAMP NOU kandang barcelona berhasil ditumbangkan REAL MADRID Dengan skor telak 3-1, 2 Gol 2 yang disumbangkan oleh Cristiano Ronaldo pada titik putih penalti dan menyambut umpan De Maria menandai kemenangan Los Blangkos pada laga itu, menjelang menit akhir Varane dengan sundulan kepala memperjauh ketertinggalan El REal setelah pada akhirnya 1 menit sebelum laga berakhir Jordi Alba Mencetak 1 gol penghibur ke gawang Diego Lopez. Hasil 3-1 untuk kemenangan Real Madrid. Bagaimana dengan pertandingan klasik Malam ini ??????? Yah, Inilah laga El-Clasico laga klasik, ,menarik, menegangkan serta membuat ratusan juta pasang mata terbelalak. Dengan perjuangan sengit Akhirnya Laga Klasik dalam lanjutan La LIGA, kembali Akhirnya Ramos CS berhasil menumbangkan rival Abadi Barcelona dengan skor tipis 2-1, Gol perdana yang dicetak Karim Benzema menyambut Umpan matang dari sisi kiri pertahanan barcelona berhasil dieksekusi dan diselesaiakan dengan baik dan berhasil menjadi Gol pada menit ke 6, Tak Mau kalah Barcelona meningkatkan tengsi serangannya, sehingga pada menit ke 14, akhirnya Sang Mesayya ( Lionel Messi ) akhirnya berhasil menyamakan kedudukan. Skor bertahan sampai turun minum babak pertama. Memasuki babak kedua antara REAL MADRID dengan BARCELONA, masing-masing team meningkatkan tengsi serangannya. Sehingga Hujan Kartu Kuning pun dianatara kedua pihak, akhirnya sebelum 15 menit babak kedua berakhir sang kapten team RAMOS akhirnya memecah kebuntuan dengan sundulan kepala yang lagsung mengarah kepada gawang Victor Valdes, menerima umpan dari tendangan sudut pemaen anyar El REAL Modrid. Madrid Menang 2-1. Bertahan hingga laga Usai, meskipun diakhir babak kedua dinyatakan berakhir oleh wasit, Protes sang kapten berbuntut kartu kuning dan akhirnya langsung diganjar kartu merah. Laga Usai REAL MENANG DUA KALI DALAM LAGA KLASIK, EL CLASICO.

Thursday, February 14, 2013

Menit 20, Welbeck Buka Keunggulan MU Atas Madrid

Riddick "Online copy from VIVAbola Manchester United berhasil unggul 1-0 atas Real Madridpada leg 1 babak 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu 13 Januari 2013. Gol pembuka MU diciptakan Danny Welbeck pada menit 20. Gol tersebut berawal dari tendangan penjuru Wayne Rooney. Welbeck memenangi duel udara dan menanduk bola ke sisi kiri gawang Diego Lopez. Madrid sebenarnya langsung menerapkan permainan menyerang sejak peluit dibunyikan. Pada menit keempat, Los Blancos bahkan nyaris membuka keunggulan. Namun, tembakan Fabio Coentrao mampu ditepis kiper David De Gea. Hingga berita ini diturunkan, MU masih unggul 1-0 atas Madrid. Susunan Pemain Madrid (4-2-3-1): 41-Diego Lopez; 17-Alvaro Arbeloa, 2-Raphael Varane, 4-Sergio Ramos, 5-Fabio Coentrao; 14-Xabi Alonso, 6-Sami Khedira; 22-Angel Di Maria, 10-Mesut Oezil, 7-Cristiano Ronaldo, 9-Karim Benzema Cadangan: 13-Antonio Adan, 3-Pepe, 11-Ricardo Carvalho, 8-Ricardo Kaka, 15-Michael Essien, 19-Luka Modric, 20-Gonzalo Higuaín MU (4-2-3-1): 1-David De Gea; 2-Rafael, 6-Jonathan Evans, 5-Rio Ferdinand, 3-Patrice Evra; 4-Phil Jones, 16-Michael Carrick; 19-Danny Welbeck, 10-Wayne Rooney, 26-Shinji Kagawa; 20-Robin Van Persie Cadangan: 13-Anders Lindegaard, 12-Chris Smalling, 7-Antonio Valencia, 8-Anderson, 11-Ryan Giggs, 23-Tom Cleverley, 14-Javier Hernandez

Wednesday, February 13, 2013

REAL MADRID VS MANCHESTER UNITED, SIAPA YANG TERBAIK ???

Riddick "Online PRAKIRAAN LINE-UP : 1. REAL MADRID Adan, Ramos, Varane, Pepe, Arbeloa,Alonso, Khedira, Ozil, Cristiano Ronaldo, Di Maria Benzema. 2. MANCHESTER UNITED De Gea,Rafael, Ferdinand, Vidic, Evra ,Carrick, Cleverley, Nani, Rooney, Kagawa,Van Persie. Siapa Yang Akan menang ????? qta lihat saja sebentar dini hari pukul 02.45. TApi sebagai pendukung Real Madrid, pastinya real madrid menang dengan prediksi skorku 2-1, yah tidak banyak tapi cukup untuk membungkam Setan merah,,, Sepakat atau setuju ......demikanlah dari saya akan banyak pendukung MU si setan merah yang kecewa....kasihan sih tapi mau diapa ... Real Madrid The Best ( UVH )

Monday, February 11, 2013

Sunday, February 10, 2013

Saturday, February 9, 2013

SUMMARY PHYSIOLOGY MUSCLE


1.      Cel physiology, otot, latihan, fisical latihan akut (sesaat) kontinous (training)
2.      Fungsi mitokondria
3.      Skeletal muscle innervasi; hub. Saraf dgn otot.
4.      NMJ
5.      Anatomy (bentuk terlihat) histology (bentuk yg dilihat melalui mikroskop)skeletal muscle
6.      Sarcotubulas sistem; sarcoplasmic – endoplasmic reticulum; reticulum (cell otot S3; endoplasmic reticulum fungsinya mensintesa enzim-enzim, protein, polipeptida  yg ada dlm sel otot) 2. Dindingnya sangat sel otot, berfungsi konduksi infuls dari innervasi otot; NMJ ke otot konduksi infuls untuk pegeluaran kalsium ke citosol; jika tergagnggu citosol ini tdk dikeluarkan sehingga tdk terjadi kontraksi -- lumpuh ; tubul (1), tubulus (2)
7.      Miofbril; struktrur di dlm otot sehingga otot bs kontraksi oleh aktin dan miosin; yg menyebabkan kontraksi oleh ion kalsium.
8.      The role of calsium ion on muscle contraction & relaxation;
9.      Fast and slow muscle twitch;
10.  Tipe2 kontraksi otot; isotonik, isometrik, isokinetik, konsentrik (titik tumpuan ditengah) dan eksentrik ( titik tumpuan dipinggir)
11.  Sumber energi u/kontraksi otot; energi ATP creatine posfat, glikolisi an aerobik, glikolisis aerob.,  lipolisis
12.  Beberapa tipe latihan (exercise = singkat), endurance strenght, stretcing pliometrik interval kontinous
13.  Met
14.  VO2 max
Cell consist
Memran sel
Nukleus fungsi kromosom
Sitoplsama. cairan di dalam sitoplasma disebut sitosol… struktur; organel ; banyak; organel terdiri citosol dan cairan; citosol CAMP
Gambar cell dan organel
1.      Mitokondria (power house of sell) untuk sintesa ATP
Funsi utama mitokondria; sintesa ATPà sitoplasma
2.      Cromosome di nukleus
3.      Di dalam kromosom tersusun DNA
4.      Eritrosit tanpa cromosom
5.      Mioglobin berikat O2
6.      Miosit/otot sel
7.      Dewasa eritrosit
8.      Cara eritrosit mensintesa ATP  glikolisis an aerobik menghasilkan asama laktat 1/1000 ml = 5 juta asam laktat
9.      Dalam keadaan resting ada asam laktat berasal dari glikolisis anaerobik.
10.  Jumlah pasangan kromosom 23 pasang
11.  Yg tdk berpasangan adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin yang terletak di ovum23 dan di spermatozoa 23
12.  Tipe otot; polos, jantung;
13.  Skeletal; striated voluntary
14.  Otot polos dipengaruhi kemauan kita
15.  Otot jantung tdk dipengaruhi oleh kemauan
16.  Cardiac heart, srtiated involuntary
17.  Otonomik ada 2 simpatik dan parasimpatik
18.  NJM adalah yg melayani saraf motorik dengan muscle fiber
19.  Didlm NMJ terdapat zat perantara kimia disebut neurotransmitter didalamnya adalah: acetyl cholin (yg menyebabkan impuls)
20.  saraf motorik yg melayani saraf
21.  pipi melekat pada kulit dan tulang
22.  otot yg tidak melekat pada origo adalah bibir
23.  istilah abduksi, ekstensi, adduksi dll endorotasi
24.  peranan ion calsium
25.  calsium dikeluarka ke citosol untuk (miofibril) kontraksi
26.  calsium akan masuk Sarcoplasmic Reticulum
27.  kalsium hilang dari sitosol karena kalsium dipompa ke dalam Sarcoplasmic Reticulum. Untuk dipompa diperlukan ATP
28.  Otot merah disebut juga otot lambat; mitokondria lebih banyak.. disebut slow twitch karena  pada saat dilakukan pengukuran kecepatan kontraksi ototnya lambat
29.  Otot Putih disebut juga otot Cepat, jumlah mioglobinnya selalu rendah.
30.  Glikolisis dan lipolisis dimitokondria
31.  Aerobik di mitokondria
32.  An aerobik disitosol
33.  Glikolisis (glukosa) O2 CO2 + H2O +ATP (36) … biasanya menghasilkan panas dalam bentuk kalori
34.  Glikolisis anaerob tanpa O2 hasilnya asam laktat + ATP (2)
35.  Lipolisis
36.  Akibat Olahraga pada fungsi organ tubuh: jika sesuai kemampuan dan kapasitas tubuh maka olahraga akan memberikan manfaat. Otot, jantung, paru-paru, Hb klo cm 6 gr anemia tentunya OR tdk bermanfaat.
Olahraga akan memberikan manfaat jika dilakukan secara teratur dan terukur.
·         Kecepatan sirkulasi meningkat
·         Coutput & blood flow meningkat
·         Jmlh eritrosit & HgB meningkat
·         Kemampuan Leukosit & sistem Immun Meningkat
·         Pembentukan antibodi akan terjadi lebih cepat
·         3x24 jam u/ recovery stelah OR berat
·         Meningkatkan kardiorespiratori sistem
·         Tulang lebih padat, kuat, kecepatan ototnya meningkat, daya tahan
·         Semakin lama latihan, semakin lama kontraksi semakin banyak O2 yang diperlukan

Flek paru soft term of TBC paru

OR
Saraf otot 1. Waktu reaksi meningkat 2. Kecepatan kontraksi otot meningkat. 3. Kekuatan kontraksi. Ketahan

Densitas tulang meningkat

Kep. Tesis
·         Dosis lat.
·         Lama
·         Macam
·         Interval
Kelelahan?
Indikasi dari kelelahan adalah Frek. Nadi meningkat. Kadar asam laktat meningkat. Kadar gluksa darah menurun.
OR kesehatan dimana org2 berbeda tingkat kebugarannya, cara memberikan porsi latihan?
OLAHRAGA  harus tergantung Tujuan
Cedera ada yg nampak
Sprain; fraktur
 dan tdk nampak; kerusakan / lesi miofibril
peningkatan radikal bebas, dengan akibat menurunkan daya tahan tubuh
perdarahan di dlam organ
tensi yg tambah meningkat
Ischemia Myocard akibat penyempitan a. Coronary makin progresif
Lysosome penghasil radikal bebas
Radikal Bebas memecah sel membran
Setiap 1 atau 5 O2 yg dihirup mengandung Radikal Bebas
Penangkal Radikal Bebas a. Anti oksidan
AO dibentuk secara endogen dan eksogen; vitamin A, C dan K
Endogen: glutation fungsinya menetralisir Radikal Bebas spy tdk membahayakan Tubuh
Radikal Bebas berfungis untuk infasi
Radikal Bebas meningkat apabila aktifitas

1.      Pengaruh glutation terhadap
Latihan bertujuan;
·         Ketahanan
·         Kelentukan
·         Kelincahan, kecepatan
·         Keseimbangan
·         Kekuatan otot, dan kepadatan tulang

Pengkuran dasar faal
·         BB TB BMI
·         PT Plengan
·         Lingkar perut pas pusat, di atas
·         Tebal lemak ; skincaliper
·         Frek. Nadi istrahat dan pasca lat.
·         Vertical jump
·         Standing Broad jump
·         Kecepatan lari 30 m; ceck anemia, kelainan jantung (bawaan);  pada siswa
·         Tes keseimbangan, fleksibilitas.
·         Tes agility
Tes ukur Nadi
·         Arteri radialis : nadi berasal dari (nadi pada lengan)
·         Arteri karotis pada leher
·         Arteri temporalis
·         Arteri brakealis
·         Normal 60-90
·         < 60 rendah;
·         120 – 160 tinggi tdk memungkinkan pengukuran 15 menit. Bs diukur 10 detik jk 160 diukur 6 detik.?
·         Standar BMI 25; >25 kelebihan; >30 obesitas
1.      Kesehatan secara fisik dan lab. Gr. OLAHRAGA  tdk berhak menentukan Sehat/tidak yg berhak adalah tim medis; sedangkan kebugaran boleh Gr Olahraga .
2.      Pengukuran kebugaran menggunakan kategori

5 kategori                           5 skor
1.      Sgt rendah                      1
2.      Rendah                           2
3.      Sedang
4.      Tinggi
5.      Sangt tinggi

Sedentary awam, kategori rendah
Ex. Di rumah rendah
Ex drmh dan di t4 kerja sedang
Orwan tinggi
Juara sangat tinggi

Nadi basal 60 bugar
>72 rendah
Makin tua angka makin naik

Keg. Tes kebugaran
Seleksi : TNI POLRI ATLET
Prog. Pemilihan dari low, moderat, high
Syaat tes keb. Sehat
Tdk high risk (penyemita pembuuh darah)

Power :Pull up
Push up
Broad jump

Strength : dynamometer ; handgrip test
Dari hasil tes didapatkan Index fitness  indeks kebugaran
( From Kuliah dr. Choesnan Effendi. Dep.FAAL FK UNAIR )

Riddick "Online