1.
Sumber
Energi
Secara umum energi diproses melalui tiga sistem: 1) Sistem ATP-PC atau sistem phosphagen, sistem
ini energi untuk mensintesis ATP hanya bersumber dari satu senyawa yaitu
phosphocreatine (PC); 2) Glikolisis anaerobik (Lactic acid system); 3) Sistem
oksigen, pada sistem ini terbagi atas dua bagian; bagian pertama dari oksidasi
karbohidrat dan bagian kedua melalui oksidasi asam lemak dan asam amino.
Produksi
ATP melibatkan kedua metabolisme aerobik dan anaerobik. Ada dua sistem
anaerobik: (1) Sistem phosphagen atau sistem ATP-PC, dan (2) Glikolisis
anaerobik atau sistem asam laktat. Banyaknya energi ATP yang disediakan melalui
sistem phosphagen dapat dilihat pada tabel berikut:
Estimation
of the energy avalaible in the body through the phosphagen (ATP-PC) system
|
|||
|
ATP
|
PC
|
Total Phosphagen (ATP – PC)
|
1.
Muscular Contraction
a.
mmol/kg muscle
b.
mmol total muscle mass
2.
Useful energy
a.
kcal/kg muscle
b.
kcal total muscle mass
|
4 - 6
120 - 180
0.04 – 0.06
1.2 – 1.8
|
15 - 17
450 - 510
0.15 – 0.17
4.5 – 5.1
|
16 - 23
570 - 690
0.19 – 0.23
5.7 – 6.9
|
· Berdasarkan data dari Hultman10 dan Karlsson13
Berdasarkan
tabel di atas bahwa penyimpanan phosphagen
di dalam otot melebihi dari ATP; ini wajar karena fungsi dari PC adalah
untuk menyediakan energi untuk pembentukan
ATP. Phosphagen disimpan dalam mekanisme kontraksi otot dan menyediakan
energi dengan lebih cepat untuk digunakan oleh otot. Sistem energi ini adalah
salah satu produksi ATP utama yang digunakan selama intensitas tinggi, latihan
yang berdurasi pendek, seperti lari 100 meter. Glikolisis anaerobik
mengeluarkan energi untuk sintesis ATP melalui pemecahan bagian dari
karbohidrat (Glikogen dan Glukosa) ke asam laktat. Asam laktat menyebabkan
kelelahan ketika ia berkumpul di dalam darah dan otot. Glikolisis anaerobik
juga sumber utama ATP selama intensitas tinggi, aktivitas durasi pendek, seperti
lari 400 dan 800 meter. Aktivitas itu sangat bergantung kepada sistem
phosphagen dan glikolisis anaerobik yang disebut aktivitas anaerobik.
Aerobik atau (oksigen), sistem pelepasan energi untuk
produksi ATP terutama dari pemecahan
karbohidrat dan lemak, dan kadang-kadang dari protein, untuk karbon dioksida
dan water. Meskipun sistem oksigen menghasilkan energi sejauh ini, ia tetap
membutuhkan beberapa reaksi kimia yang kompleks. Dengan karbohidrat, rangkaian
reaksi pertama disebut glikolisis aerobik, glikogen dipecah menjadi asam
piruvat; kemudian dalam krebs cycle karbon
dioksida dan elektron-elektron diproduksi, dalam bentuk atom hidrogen dihapus.
Rangkaian terakhir dari reaksi atom hidrogen ditransport ke oksigen yang kita
hirup; air dibentuk dan ATP disintesis. Dengan lemak sebagai bahan bakar,
proses reaksinya sama kecuali dari rangkaian reaksi pertama, yang mana disebut
beta oksidasi dan mempersiapkan 2-grup karbon acyl untuk masuk dalam Kreb
Cycle. Sistem oksigen digunakan selama istirahat dan terutama selama intensitas
rendah, latihan durasi panjang seperti lari maraton. Aktivitas seperti ini
disebut latihan aerobik.
Banyak latihan yang membutuhkan kedua metabolisme aerobik
dan aerobik. Sebagai contoh lari 1500 meter, sistem anaerobik menyediakan ATP
dalam jumlah besar selama perlombaan lari sprint khususnya pada saat start dan
finish, sistem oksigen terutama digunakan selama periode lari jarak menengah.
2.
Pemulihan dari
Latihan
Recovery
adalah jumlah oksigen yang dikonsumsi selama pemulihan yang mana melebihi dari
jumlah yang dikonsumsi biasanya pada saat istirahat dalam waktu yang sama.
Untuk mengukur pemulihan oksigen terlebih dahulu harus diketahui oksigen yang
dikonsumsi sebelum latihan dan total waktu pada saat pemulihan.
Recovery O2
= (Total VO2 rec) – (T) (VO2 rest)
Keteragan:
Total VO2 rec =
jumlah pemakaian oksigen selama pemulihan dalam liter (L)
T = waktu, dalam menit yang dibutuhkan untuk
konsumsi oksigen
(untuk mengembalikan ke level pre exercise) .
VO2 rest = ukuran pemakaian oksigen preexercise resting dalam liter per
menit (L/min).
Proses pemulihan dari latihan melibatkan pemulihan otot
dan istirahat tubuh dari latihan sebelum kondisi latihan.
Selama pemulihan dari latihan, konsumsi oksigen tetap
meningkat diatas level istirahat dalam waktu yang bermacam-macam. Tambahan
oksigen yang dikomsumsi di atas waktu istirahat disebut pemulihan oksigen.
Selama 2 atau 3 menit pertama dari pemulihan, ada sebuah laju yang tinggi dari
konsumsi oksigen diikuti oleh penurunan bertahap ke level istirahat. 2 sampai 4
menit pertama disebut komponen cepat, sedangkan fase yang lebih lambat disebut
komponen lambat dari pemulihan.
Sebagian besar ATP-PC yang tersimpan di dalam otot
dihabiskan selama latihan dan dengan cepat diisi kembali pada 3 sampai 5 menit
pertama dari periode pemulihan. Energi ATP dibutuhkan pada proses ini
disediakan terutama oleh sistem aerobik melalui oksigen yang dikonsumsi selama
pemulihan komponen cepat. Pengurangan dari komponen cepat itu diselesaikan
hanya dala beberapa menit. Ukuran maksimum dari komponen cepat itu berkisar
antara 2 sampai 3 liter oksigen. Walaupun banyak nilai yang lebih tinggi telah
dicatat dalam pelatihan atlet.
Asam laktat sebagai produk metabolic dari glikolisis
selama latihan, mempunyai sebuah prinsip, oksidasi CO2 dan H2O. Tingkat
konsentrasi dari asam laktat ditemukan dalam darah pada suatu waktu selama
istirahat atau beraktivitas.
Pemulihan glikogen otot dan liver yang dihabiskan selama
latihan bergantung pada performa latihan dan mungkin membutuhkan beberapa hari
untuk pulih secara sempurna. Di mana jumlah karbohidrat diperlukan untuk
dikonsumsi secara terus menerus, latihan yang melelahkan, glikogen otot di
simpan kembali 60% dalam 10 jam dari pemulihan dan butuh 46 jam untuk
benar-benar pulih.
Proses pemulihan dari latihan melibatkan pemulihan dari
otot dan mengembalikan kondisi badan
seperti semula sebelum latihan.
Selama pemulihan dari latihan, konsumsi oksigen tetap
meningkat secara bervariasi dari waktu istirahat. Tambahan oksigen yang
dikonsumsi di atas waktu istirahat disebut pemulihan oksigen. Selama 2 atau 3
menit pertama dari pemulihan, ada sebuah konsumsi oksigen yang cepat yang
diikuti oleh penurunan secara bertahap menuju ke level istirahat. 2 atau 4
menit pertama disebut fast component, sedangkan
fase lambat dari pemulihan disebut slower
component. Dalam literatur terkini, istilah dari pemulihan adalah sebuah
tahap perubahan, akibatnya beberapa sumber masih terus menggunakan ekspresi
utang oksigen untuk pemulihan oksigen.
Pemulihan oksigen tediri dari Fast component dan slow component (Berdasarkan data dari Fox dkk.28).
Sebagian besar ATP-PC yang tersimpan di otot yang
dihabiskan selama latihan dengan cepat diganti kembali dalam waktu 3 atau 4
menit pada masa pemulihan. Energi ATP dibutuhkan untuk proses ini yang sebagian
besar disediakan oleh sistem aerobik melalui konsumsi oksigen selama pemulihan fast component. Pengurangan dari fast component diselesaikan hanya dalam
beberapa menit. Ukuran maksimum dari fast
component berjarak antara 2 dan 3
liter oksigen., walaupun beberapa angka tertinggi yang telah dicatat pada atlet
yang dilatih.
Asam laktat sebagai sebuah produk metabolik dari
glikolisis selama latihan, oksidasi CO2 dan HO2.
Konsentrasi dari asam laktat ditemukan di dalam darah pada suatu waktu selama
istirahat atau aktivitas yang merupakan fungsi dari angka produksi dan
pemindahan dari metabolik yang penting ini.
Simpanan glikogen pada otot dan hati dihabiskan selama
latihan tergantung jenis latihan yang dilakukan dan mungkin membutuhkan
beberapa hari untuk penyelesaian. Jumlah karbohidrat yang dikonsumsi sangat diperlukan
untuk lowing continous dan latihan
yang melelahkan, pemulihan glikogen otot 60% diselesaikan dalam waktu 10 jam
dari pemulihan dan butuh waktu 46 jam untuk benar-benar pulih. Untuk following intermittent, latihan
melelahkan pemulihan glikogen otot 53% diselesaikan dalam waktu 5 jam dan butuh
waktu 24 jam untuk benar-benar pulih. Hanya sedikit jumlah glikogen otot dan
hati disimpan dengan segera dalam waktu 1 sampai 2 jam selama masa pemulihan
mengikuti jenis latihan maksimal yang lain. Simpanan energi ATP untuk glikogen
otot dan hati bersumber dari sistem aerobik. Tetapi tidak melibatkan sebagian
besar oksigen yang dikonsumsi selama slow
component dari pemulihan.
Asam laktat berkumpul dalam darah dan otot selama latihan
dihentikan pada saat pemulihan. Kecepatan asam laktat berpindah tergantung
apakah seseorang berada pada tahap pemulihan atau melakukan olahraga ringan (30
sampai 60% VO2 max) selama pemulihan. Asam laktat akan dipindahkan
lebih cepat selama latihan-pemulihan. Bagian
asam laktat dibuang dengan cara: merubah ke glukosa atau glikogen; merubah
ke protein; oksidasi ke CO2 dan H2O oleh sistem aerobik.
Bagian yang utama adalah oksidasi yang mana terjadi sebagian besar berada dalam
otot skelet, tetapi juga terjadi di dalam hati, ginjal, hati, dan jaringan
otak. Walaupun sedikitnya bagian dari oksigen dan energi ATP dibutuhkan untuk
pemindahan asama laktatyang bersumber dari pemulihan slow component, tidak ada hubungan secara kuantitatif antara dua
yang telah ditentukan. Ukuran maksimal dari slow
component biasanya antara 5 dan 10 liter oksigen.
Oksigen disimpan didalam otot skelet dalam kombinasi
bahan kimia dengan mioglobin. Walaupun simpanan oksigen itu kecil, ia sangat
penting selama latihan intermittent karena
digunakan selama masa latihan dan disimpan pada periode istirahat. Pengembalian
O2-mioglobin disimpan dengan cepat selama pemulihan, dibutuhkan
hanya beberapa detik. Oksigen adalah bagian dari pemulihan fast component.
Beberapa petunjuk praktis mengenai wakyu yang dibutuhkan
dalam pemulihan dari latihan yang melelahkan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
|
Suggested
recovery times
|
|
Recovery Process
|
Minimum
|
Maximum
|
Restoration of muscle phosphagen stores
(ATP + PC)
Disappearance of the fast componen of recovery O2
Muscle glycogen replenisment
Liver glycogen replenisment
Reduction of lactic acid blood and muscle
Reduction of the slow component of the recovery O2
Restoration of O2 stores
|
2 minutes
3 minutes
10 hours (after continous exercise)
5 hours (after intermittent exercise)
Unknown
30 minutes (with exercise recovery)
1 hour (with rest exercise)
30 minutes
10 – 15 seconds
|
5 minutes
6 minutes
46 hours
24 hours
12 – 24 hours
1 hours
2 hours
1 hours
1 minutes
|
3.
Pengukuran
Energi, Kinerja dan Power
Energi, kerja, dan kekuatan secara fungsional memiliki hubungan.
Energi didefinisikan sebagai kemampuan melakukan kerja, sedangkan kerja adalah
penggunaan kekuatan yang diukur dengan jarak (W = F x d). Kekuatan adalah tingkat
kecepatan dalam melakukan kerja dalam satuan waktu
(P = ) à P = .
Perhitungan energi secara langsung pada manusia
melibatkan pengukuran produksi panas, sedangkan metode tidak langsung
melibatkan pengukuran berdasarkan konsumsi oksigen. Energi yang diproduksi
melalui melalui metabolisme bahan makanan adalah sama terhadap panas yang dihasilkan
oleh tubuh.
Oksigen yang dikonsumsi dapat diekspresikan dalam unit
energi –kilokalori (kcal)-dengan mengetahui rasio perubahan respirator. R
adalah rasio dari jumlah karbon dioksida yang dihasilkan per menit (VCO2)
atas oksigen dikonsumsi per menit (VO2), R = VCO2 /VO2, hal ini
mengindikasikan mengenai bahan makanan yang sedang diolah. Jika karbohidrat
yang sedang metabolisme, maka R = 1 dan1 liter oksigen yang dikonsumsi sama
dengan 5.05 kcal dari panas yang dihasilkan. Jika R = 0.71, maka lemak yang sedang
dimetabolisme dan 1 liter oksigen yang dikonsumsi sama dengan 4.68 kcal dari
panas yang dihasilkan. Faktor lain yang mempengaruhi R disamping jenis bahan
makanan yang dimetabolis adalah: 1) Hiperventilasi (overventilation of the lungs), yang menyebabkan hilangnya karbon
dioksida secara berlebihan; 2) penyangga dari asam laktat selama latihan yang
melelahkan, yang juga menyebabkan pelepasan CO2 dalam jumlah besar; 3)
penyimpanan CO2 yang terjadi selama pemulihan dari latihan.
Penentuan energy
(oxygen) cost dari latihan aerobik melibatkan pengukuran dari oksigen yang
dikonsumsi selama istirahat, latihan, dan pemulihan. Jumlah oksigen yang
dikonsumsi selama latihan dan pemulihan dikurangi konsumsi oksigen istirahat
disebut net oxygen cost of exercise. Selama
latihan aerobik dan latihan yang terus menerus mengkonsumsi oksigen yang perlu
diukur. Kasus ini, net oxygen cost sama
dengan oksigen yang dikonsumsi selama latihan dikurangi konsumsi oksigen
istirahat. Satuan unit yang digunakan untuk mengekspresikan energi atau net oxygen cost of exercise disebut MET.
Satu MET didefinisikan sejumlah oksigen yang diperlukan per menit dalam kondisi
istirahat (tenang) sama dengan 3.5 ml atau oksigen yang dikonsumsi per kilogram
berat badan per menit (ml/kg min-1).
Percent
efficiency didefinisikan sebagai sebagai rasio dari pengeluaran
energi. Efisiensi dari aktifitas otot besar, seperti berjalan, lari dan
bersepeda biasanya 20 sampai 25%. Karena sifat tahan air, berenang mempunyai
efisiensi yang rendah antara 2 dan 10%. Efisiensi paling mudah diukur baik pada
sepeda ergometer atau pada treadmill.
Metode yang dimodifikasi mencerminkan energy cost termasuk mengukur hanya
pemulihan oksigen dan perkiraan oksigen yang dikonsumsi dari pemgukuran heart rate. Dengan metode yang terakhir,
oksigen yang dikonsumsi dapat diperkirakan selama performa atau aktivitas yang
sesungguhnya. Karena heart rate dapat
diukur melalui transmisi gelombang radio
(telemetry).
Pengeluaran energi dari latihan menahan beban seperti berjalan
atau lari dapat diekspresikan relatif terhadap ukuran tubuh (berat badan),
sedangkan dalam studi keseimbangan panas, pengeluaran energi harus
diekspresikan dalam kalori per menit dari luas permukaan tubuh. ( FOX )
0 Comment to "BIOENERGETICS"
Post a Comment